Menyikapi begitu banyaknya informasi di media internet tentang informasi minyak lintah, yang sangat begitu beragam namun kurang jelas dalam memberikan informasi tentang cara pengolahannya. CHC merasa tertarik untuk ikut berpartisipasi memberikan paparan, serta berbagi pengalaman tentang minyak lintah yang baik, cara pengolahan yang baik, serta manfaat yang akan di peroleh oleh penggunanya dari berbagai eksperimen nyata yang telah kami lakukan. Hal ini CHC pandang menjadi sesuatu yang penting, supaya Minyak lintah yang memang betul-betul berkhasiat bisa mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan manusia ini, Citranya tidak hancur begitu saja oleh ulah orang-orang yang hanya ingin mengejar keuntungan sesaat. Tulisan ini CHC tuliskan berdasarkan pengalam pribadi CHC dalam melakukan eksperimen. Hingga akhirnya ketemu racikan dan cara pengolahan minyak lintah yang baik. Minimal hal itu menurut CHC berdasarkan eksperimen dan uji khasiat berbagai macam metode pembuatan, tentu dengan banyaknya kekurangan dan keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Tulisan ini Bukan di maksudkan untuk bertindak sok pinter dan lain-lainnya, karena CHC percaya di luar sana sangat banyak sekali para ahli atau tabib yang jauh lebih mumpuni secara keahlian serta pengalamannya dari pada CHC dan Team yang masing – masing memiliki cara dan metodenya sendiri-sendiri.
Tulisan ini di maksudkan untuk melengkapi tulisan – tulisan yang sudah ada, yang di tulis oleh rekan-rekan lain melalui web atau blognya masing-masing. Tentu tujuannya adalah agar masyarakat menjadi faham tentang minyak lintah, serta fungsi-fungsinya, dan menjadi faham juga tentang minyak lintah mana yang baik dan mana yang kurang baik. Agar apabila ada yang akan membeli minyak lintah pada produsen tertentu tidak hanya seperti membeli kucing dalam karung.
Hampir semua tulisan tentang minyak lintah hanya membahas tentang khasiat minyak lintah untuk mengatasi masalah seksualitas pria, menguatkan, membesarkan, memanjangkan dll. Yang penjelasannya sekalipun di situ di tuliskan untuk membahagiakan pasangan, tetapi justru kesan yang muncul adalah seakan – akan menyarankan seorang pria untuk mengumbar nafsu shahwatnya. Hal tersebut bisa kita peroleh faktanya dari mayoritas tulisan serta tanggapan yang ada pada kolom komentar beberapa blog. Sedangkan sebenarnya masih sangat banyak sekali khasiat minyak lintah untuk keluhan lainnya. Seperti untuk mengatasi masalah rheumatic, wasir/ambeien, pengapuran, osteoporosis, stroke, saraf kejeit, gangguan penglihatan, gatal2 eksim, masalah kecantikan dan masih banyak lagi yang lainnya. Belum lagi apabila penggunaan minyak lintah dengan cara di minum, sangat banyak masalah kesehatan yang bisa di atasi seperti misalnya jantung coroner, mani encer, diabetes, gangguan saluran cerna, peradangan organ, hypertensi, arteriosclerosis dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi khasiat tersebut tidak pernah di bahas, padahal kandungan zat – zat pada lintah jelas-jelas bisa mengatasi hal tersebut.
Penulisan tentang minyak lintah kebanyakan menyampaikan informasi tentang minyak lintah kami yang terbaik, minyak lintah kami asli tanpa campuran, minyak lintah kami kualitas super dll, tetapi sangat sedikit bahkan hampir tidak ada yang menjelaskan tentang bagaimana proses minyak lintah produck yang di jualnya di buat. Perlu CHC garis bawahi bahwa “ Kualitas minyak lintah yang baik, di tentukan oleh bagaimana proses pengolahannya. Bukan di tentukan oleh dari mana lintahnya berasal “ Tetapi sayangnya, pembeli atau konsumen minyak lintah hanya di suguhi dengan informasi-informasi sempit, tanpa ada penjelasan yang memadahi tentang produck yang akan di belinya. Kebanyakan pembeli minyak lintah melakukan pembelian produck karena factor penasaran, yang sangat mungkin tidak akan melakukan pembelian kembali apabila kualitas minyak lintah yang di belinya tidak sesuai dengan yang di katakan dalam bahasa promosi masing2 produsennya. Hal ini kami pandang menjadi sangat tidak baik untuk banyak pihak, baik itu pihak pembeli , pihak penjual maupun pangsa pasar minyak lintah kedepannya.
Prinsip seorang produsen maupun marketing yang baik adalah, 1 pelanggan harus bisa mendatangkan 100 pelanggan lainnya. Caranya antara lain dengan menjelaskan produck yang di pasarkannya sesuai dengan fakta yang akan di peroleh oleh pembelinya. Jangan sampai seorang pembeli setelah melakukan pembelian produck, tetapi justru malah merasa telah kena tipu, karena bahasa promosi yang terlalu berlebihan. Kalau seorang pembeli sudah merasa di bohongi, maka jangankan untuk bisa mendatangkan 100 pembeli lainnya. Dirinya sendiri saja tidak akan membeli lagi produck sejenisnya + di luaran akan mengatakan jangan membeli produck ini, jangan membeli produck itu soalnya saya sudah kena tipu. Itu semua informasinya mbohongin semua dll nya….
Kalau sudah ada situasi yang seperti ini, tentunya semua pihak akan merasakan kerugiannya. Pembeli merasa di bohongi, produsen/marketing juga akan kesulitan menjual producknya di hari mendatang, competitor atau produsen lain yang sebenarnya adalah produsen dengan hasil kualitas produck yang baik juga akan terkena dampaknya. Dan dampak yang lebih luas lagi tentunya Citra dan pangsa pasar minyak lintah ke depannya akan menjadi Hancur berkeping-keping bahkan mungkin tak bersisa.
Marilah hal ini kita sikapi bersama-sama dengan langkah dan tindakan yang lebih bijak. Supaya, produsen, marketing, pembeli, dan pangsa pasar minyak lintah ke depannya senantiasa lebih baik lagi, saling selaras, serasi, dan seimbang.
Berikut ini CHC paparkan sebagian pengalaman eksperimen yang telah CHC lakukan, berdasarkan pengalaman pribadi. Dari awal pengolahan sampai hasil akhir yang akan di peroleh, Yang insyaAlloh nanti akan di lengkapi dengan berbagai Foto serta Vidio agar mudah untuk di fahami dan di mengerti oleh masyarakat luas. Terutama untuk membuka wawasan dan pola pandang kepada para produsen minyak lintah agar bisa menciptakan buah karya yang lebih baik lagi, serta kepada para pembeli/konsumen agar bisa memiliki pola pandang serta wawasan mengenai minyak lintah mana yang baik dan mana yang kurang baik. Sehingga apabila nantinya akan melakukan pembelian produck minyak lintah, tidak hanya seperti pepatah bilang ‘ membeli kucing dalam karung’.
Di atas CHC paparkan “ agar bisa membedakan minyak lintah mana yang baik dan mana yang kurang baik “ Bukan Minyak lintah mana yang asli dan yang palsu. Kenapa demikian,? Karena di dalam eksperimen dan proses pembuatan yang akan kami sampaikan dan juga yang telah banyak di tulis di web / Blog lain, semuanya bisa di katakan sebagai “ Minyak Lintah “, tetapi antara metode pembuatan yang satu dan yang lainnya ada perbedaan kualitas dan khasiat yang akan di hasilkan.
A. Dengan cara di gongseng / di goreng.
Tahapan :
1. Lintah dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2. Lintah yang telah di cuci bersih kemudian di goreng menggunakan minyak kelapa sampai kering.
3. Lintah yang telah di goreng kering, kemudian di tumbuk halus hingga menjadi tepung.
4. Tepung lintah kemudian di masak kembali menggunakan minyak bekas menggoreng pertama +/- 3 jam.
5. Pembuatan minyak lintah dengan cara di goreng telah selesai dan siap di gunakan apabila minyak telah dingin.
Hasil akhir :
1. Ada banyak endapan di dasar panci masaknya, hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna pada minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah telah membeku dan mengering terlebih dahulu pada saat di lakukan penggorengan di tahap pertama.
2. Warna minyak cenderung memudar serta terkesan seperti minyah yang di beri pewarna, Bukan warna asli. Dan hasil minyaknya tidak pekat/encer. ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah yang sifat aslinya adalah pekat dan lengket tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma yang tercium adalah aroma minyak matang. Tidak bau anyir, tidak bau lumpur, maupun bau busuk.
4. Khasiat pada saat di gunakan kurang maksimal, karena unsure enzim lintah banyak yang hanya jadi endapan di dasar panci masaknya. Tetapi pengolahan minyak lintah dengan cara ini sudah aman untuk di konsumsi.
B. Dengan cara di rendam di dalam minyak kelapa.
Tahapan :
1. Siapkan minyak kelapa secukupnya di dalam toples kaca. Komposisi seimbangnya adalah Lintah 1 ons, minyak kelapanya 1 liter.
2. Masukkan lintah hidup sebanyak 1 ons atau +/- 60 ekor untuk ukuran lintah dewasa ke dalam 1 liter minyak kelapa.
3. Jemur toples yang berisi lintah pada panas matahari di siang hari, dan apabila malam hari di masukkan supaya tidak terkena embun malam.
4. Pada 3 hari pertama proses ini sebagian lintah sudah mulai mati, dan warna minyak menjadi merah darah. Hal ini kemungkinan di timbulkan dari darah yang ada pada lintah yang sudah mati dan ikut bercampur dengan minyak kelapa. Pada hari ke 3 ini dari dalam toples sudah mulai tercium bau anyir dan bau busuk dari lintah yang sudah mati.
5. Lintah akan hancur sempurna pada proses perendaman menggunakan minyak kelapa memerlukan waktu hingga +/- 8 bulan.
6. Unsur air dan lendir dari tubuh lintah yang telah hancur, tidak bisa menyatu dengan minyak kelapa. Tetapi lender lintah yang telah hancur mengendap di dasar toples. Warna minyak cenderung agak kecoklatan. Melihat dari hasil eksperimen ini, CHC menduga warna kecoklatan pada minyak kelapa bukan dari menyatunya enzim-enzim lintah ke dalam minyak kelapa. Tetapi dari darah lintah yang membusuk yang lintahnya sudah mulai mati dari hari ke 3 pada proses ini. Dan unsure lender dan air dari tubuh lintah tetap terpisah dan mengendap di dasar toples.
7. Karena merasa jijik mau menggunakan secara langsung minyak lintah pada eksperimen ini. Tahapan selanjutnya yang di lakukan oleh CHC adalah memasak minyak ini selama 3 jam, dengan harapan enzim lintah bisa menyatu dengan minyak dan bau anyir serta bau busuk yang di timbulkan bisa hilang.
Hasil akhir :
1. Ada banyak endapan di dasar panci masaknya, bahkan cenderung lengket di dasar panci. hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tetap mengendap di dasar panci.
2. Warna minyak cenderung coklat kemerahan dan minyaknya tidak pekat/encer. Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma yang tercium adalah tetap bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4. Khasiat pada saat di gunakan kurang maksimal,ada rasa gatal apabila di pakai pada permukaan kulit. Dan pengolahan minyak lintah dengan cara ini jelas – jelas sangat tidak aman untuk di konsumsi. Karena yang menyatu dengan minyak kelapa, bukan unsure enzim lintah, tetapi darah lintah yang membusuk.
C. Dengan cara di masukkan ke dalam buah kelapa.
Tahapan :
1. Siapkan 1 butir kelapa tua tetapi belum kering, kemudian di beri lubang kecil tetapi jangan sampai airnya terbuang.
2. Masukkan lintah hidup +/- 20 ekor ke dalam kelapa apabila kelapanya agak besar, kemudian lubang kelapa di tutup menggunakan penyumbat boleh dari kayu.
3. Jemur kelapa yang telah berisi lintah pada panas matahari di siang hari, dan apabila malam hari di masukkan supaya tidak terkena embun malam.
4. Pada 1 minggu pertama dari dalam kelapa sudah mulai tercium bau anyir dan bau busuk, ini berarti lintah di dalam buah kelapa sudah mulai mati, karena tidak ada oksigen.
5. Lintah akan hancur sempurna pada proses perendaman di dalam kelapa ini lebih cepat, yakni memerlukan waktu hanya +/- 2 bulan saja.
6. Unsur air dan lendir dari tubuh lintah yang telah hancur,mengental di dalam kelapa. Dan air kelapannya sudah habis, tetapi ada sedikit minyak dari hasil kelapa yang di jemur.
7. Karena merasa jijik mau menggunakan secara langsung lintah yang telah hancur ini. Tahapan selanjutnya yang di lakukan oleh CHC adalah memasak lintah ini dengan minyak kelapa. Lagi-lagi hasil yang di dapat adalah Unsur air dan lendir dari tubuh lintah yang telah hancur, tidak bisa menyatu dengan minyak kelapa.
Hasil akhir :
1. Ada endapan di dasar panci masaknya, endapan cenderung lengket di dasar panci. hal ini lagi-lagi menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna pada minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tetap mengendap di dasar panci.
2. Warna minyak juga cenderung coklat kemerahan dan minyaknya tidak pekat/encer. Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma yang tercium adalah bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4. Khasiat pada saat di gunakan kurang maksimal,ada rasa gatal. Dan pengolahan minyak lintah dengan cara ini jelas – jelas juga sangat tidak aman untuk di konsumsi. Secara umum hasil dari merendam lintah di dalam buah kelapa hampir sama dengan merendam di dalam minyak kelapa.
D. Dengan cara di Vermentasi tanpa rempah – rempah.
Tahapan :
1. Lintah dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2. Lintah yang telah di cuci bersih kemudian di Vermentasi dengan menggunakan toples kaca kedap udara selama 6 bulan atau sampai lintah betul-betul telah hancur sempurna.
3. Pada seminggu pertama dari dalam toples sudah mulai tercium bau anyir dan bau busuk dari lintah yang sudah mulai membusuk.
4. Lintah yang telah hancur pada proses vermentasi, kemudian di masak munggunakan minyak kelapa selama 3 jam.
5. Hingga selesai memasak, unsure lendir dan air yang terkandung pada tubuh lintah tidak bisa menyatu dengan minyak kelapa, tetapi banyak yang mengendap di dasar panci masak.
6. Pembuatan minyak lintah dengan cara ini telah selesai dan siap di gunakan apabila minyaknya telah dingin.
Hasil akhir :
1. Ada banyak endapan di dasar panci masaknya, bahkan cenderung lengket di dasar panci. hal ini menunjukkan bahwa zat-zat yang terkandung pada lintah tidak bisa menyatu sempurna pada minyak. Karena zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tetap mengendap di dasar panci.
2. Warna minyak cenderung coklat kemerahan dan minyaknya tidak pekat/encer. Lagi-lagi ini merupakan bukti bahwa zat-zat yang terkandung pada tubuh lintah tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma yang tercium adalah bau anyir bahkan cenderung bau busuk.
4. Khasiat pada saat di gunakan kurang maksimal. Pengolahan minyak lintah dengan cara ini, minyaknya juga tidak baik apabila di konsumsi. Karena aromanya sangat bau anyir bahkan cenderung seperti bau busuk.
E. Dengan cara di jemur lebih dulu.
Tahapan :
1. Lintah dewasa di belah badannya kemudian di cuci bersih.
2. Lintah yang telah di cuci bersih kemudian di jemur menggunakan seng di bawah terik matahari .
3. Lintah yang di jemur kering hanya menyisakan ototnya saja yang tebalnya tidak lebih dari setebal klise foto. Dan di sekitar otot lintah yang tersisa ada lapisan tipis berwarna putih seperti bekas uap kalau kita menanak nasi.
4. Badan lintah yang hanya tersisa setebal klise foto kemudian di masak menggunakan minyak kelapa.
5. Sisa badan lintah tidak bisa hancur pada saat di masak, apalagi menyatu dengan minyak. Dan hasil minyak pengolahannya masih tetap sama seperti semula. Artinya menurut CHC, proses pengolahan lintah dengan cara di jemur terlebih dahulu sampai kering adalah sia-sia belaka. Karena unsure lender dan enzim-enzim lintah nya telah mencair yang hanya menyisakan seperti bekas uap nasi di atas serta otot lintah yang tebalnya tidak lebih dari setebal klise fotto sudah tidak mengandung enzim yang terdapat pada lender lintah, karena telah mencair terlebih dulu pada saat di jemur..
F. Dengan cara di Vermentasi menggunakan 11 macam rempah-rempah pilihan.
Tahapan :
1. Lintah Dewasa di belah badannya serta di bersihkan isi perutnya, kemudian di cuci bersih terlebih dahulu sampai betul – betul bersih.
2. Lintah yang telah di cuci bersih, kemudian di campur dengan 11 macam rempah-rempah pilihan yang telah di haluskan, kemudian di aduk menggunakan mixer selama +/- 30 menit atau sampai betul-betul menyatu. *** Maaf jenis rempah-rempah dan komposisinya tidak di publikasi, karena di sinilah Roh dari proses pembuatan minyak lintah yang baik di tentukan.
3. Lintah yang telah di campur dengan rempah-rempah ini, kemudian di vermentasi menggunakan toples transparan kedap udara, Kemudian di kubur di dalam tanah selama +/- 3 bulan atau sampai lintah betul - betul hancur sempurna.
4. Dengan cara di campur rempah - rempah pilihan ini, serta kemudian di kubur di dalam tanah, ternyata Sampai proses Vermentasi selesai atau lintah benar-benar hancur, Tidak ada bau anyir, bau busuk, bau lumpur, bau bangkai yang timbul. *** Tetapi rempah - renpahnya harus tepat, kalau tidak tepat biasanya hasil vermentasi lintahnya akan tetap bau bangkai.
5. Lintah yang telah di Vermentasi bersama dengan rempah-rempah, kemudian Di masak menggunakan minyak kelapa, [ yang pembuatannya hanya dari kulit ari kelapa saja, tidak termasuk kelapanya ] dengan komposisi yang seimbang Selama +/- 6 jam dalam temperature panas di atas 200*C. keseimbangan komposisinya adalah 2,5 kg hasil vermentasi lintah dengan 10 liter minyak kulit ari kelapa. Ingat…!!! Kalau minyaknya kebanyakan akan terlalu encer, tapi kalau terlalu sedikit, pada saat minyak sudah dingin akan mengental seperti jeli. Kulit ari kelapa bisa di dapatkan di tukang kelapa di pasar-pasar tradisional. Minta saja kulit ari kelapa ini di jamin boleh, karena mereka berpandangan malah gak usah repot-repot buang sampah.
6. Proses Pembuatan Minyak Lintah Cara ini telah selesai, dengan hasil yang sangat sempurna serta terjamin kualitasnya. Semua enzim – enzim yang terkandung pada lintah telah dapat menyatu sempurna dengan minyak kulit ari kelapa, serta tidak menyisakan ampas / endapan sedikitpun di dasar panci masaknya. Sehingga sudah menjadi Minyak lintah yang aroma netral. Tidak bau anyir, tidak bau busuk, tidak bau lumpur, lebih pekat, steril, dan tentunya sangat aman untuk pengobatan dari dalam maupun dari luar.
Hasil Akhir :
1. Tidak ada endapan di dasar panci masaknya yang terdiri dari unsure lintah. Yang tersisa hanyalah bekas rempah-rempah yang agak kasar yang di pakai sebagai bahan campuran pada saat vermentasi. Hal ini menunjukkan bahwa cara ini paling sempurna di bandingkan dengan cara – cara yang lain. Enzim-enzim yang terkandung pada lintah semuanya telah bisa menyatu dengan sempurna dengan minyak kulit ari kelapa. Rempah-rempah pilihan di sini bekerja secara maksimal, yakni : Bisa menghilangkan bau anyir, bau lumpur dan bau busuk yang biasanya muncul pada saat Vermentasi, serta mampu menyatukan serta mengikat unsure lender dan air dari tubuh lintah untuk menyatu dengan minyak kulit ari kelapa. [ Kita sertakan foto eksperimennya ].
2. Warna minyak yang di hasilkan coklat kemerahan dan cenderung agak hitam. [ warna coklat kemerahan adalah warna asli dari lintahnya, sedangkan agak cenderung hitam di sebabkan oleh rempah-rempah Yang menghitam karena di masak selama +/- 6 jam ]. Dan Minyak yang di hasilkan betul2 sangat pekat, karena semua enzim bisa menyatu sempurna dengan minyak.
3. Aroma yang tercium adalah aroma minyak matang saja, hal ini sangat wajar karena di dalam proses eksperimen ini cara pengolahannya dengan temperature tinggi serta waktu memasak yang lebih lama. Tetapi minyak lintah yang di hasilkannya tidak ada lagi bau anyir, bau busuk, dan bau lumpur, dan bau rempah-rempahnya pun juga sudah netral serta minyak yang di hasilkannya sangat pekat.
4. Khasitat pada saat di gunakan sangat jauh berbeda dengan metode eksperimen yang lain. Lebih cepat terasa khasiatnya, serta sudah sangat aman apabila di konsumsi. Untuk mengatasi masalah laki-laki, dalam 2 kali pemakaian sudah ada hasil yang bisa di rasakan. Bahkan dengan cara pengolahan pada eksperimen ini, minyak lintahnya bisa di bikin kapsul minyak lintah untuk di konsumsi. Tidak ada lagi bau anyir, bau busuk, bau lumpur dll nya. Atau dengan kata lain Minyak lintahnya adalah minyak lintah Aroma Natural kualitas sempurna.
Apabila akan di tambahkan aroma tertentu, yakni dengan komposisi 10% nya saja. Misalnya untuk mendapatkan minyak lintah aroma lavender. Maka kalau Minyak lintahnya 1000 ml berarti harus di tambahkan minyak lavendernya 100 ml. Dengan itu sudah bisa di dapatkan minyak lintah aroma lavender. Begitu seterusnya termasuk dengan aroma-aroma yang lainnya.
Minyak lintah pada pengolahan seperti ini juga sudah sangat aman apabila di pakai oleh seorang perempuan. Juga aman untuk di pakai pada saat hubungan suami istri, bahkan apabila seorang perempuan rajin mengolesi Vaginanya sampai ke salurannya menggunakan minyak lintah cara ini, minimal pada pagi dan sore hari setelah mandi. Maka manfaat yang akan di perolehnya antara lain : Otot-otot vaginanya akan memiliki daya cengkram yang lebih kuat serta lebih kesat, Vagina menjadi lebih sensitive, keluhan gatal, keputihan, bau vagina dll berangsur sembuh,wanita bisa mengalami multi orgasme, bagi wanita yang Vrigit/dingin pada pasangan juga akan berangsur-angsur menjadi lebih bersemangat dan lebih mudah terangsang. Apabila sering di oleskan di payudara, maka payudara akan lebih montok, kenyal dan kencang serta putting payudara lebih sensitive. [ Pada tahap awal Pemakaian Minyak lintah ini di organ intim wanita serta di putting, kadang-kadang ada rasa sedikit gatal. Tetapi hal tersebut tidak membahayakan, dan sebaiknya tetap di lanjutkan sampai hasil maksimal anda peroleh ]. Umumnya rasa gatal ini hanya terjadi +/- dalam 3 X pemakaian pertama saja.
Minyak lintah yang baik
*** Pastinya ada pembaca yang bertanya – Tanya….. Berarti Minyak lintah CHC itu bukan minyak lintah asli Donk…. Tetapi hanya Vermentasi Lintah yang di campur dengan minyak kulit ari kelapa…?? Jawabnya : IYA..
Karena selama CHC melakukan berpuluh puluh kali eksperimen tentang cara membuat minyak lintah, CHC tidak menemukan adanya unsure minyak pada tubuh lintah. Tubuh lintah 99% terdiri dari unsur air dan lendir, sedangkan 1 % nya adalah otot. Dan hal ini sangat sesuai dengan hasil yang telah di lakukan penelitian oleh para ahlinya. Lintah apabila kita jemur kering, yang tersisa dari lintah hanyalah tinggal ototnya saja yang tebalnya tidak lebih dari setebal klise fotto, sedangkan air dan lendirnya akan mengering seperti bekas uap nasi. [ Hal ini bisa anda buktikan sendiri, toh tidaklah sulit membuktikannya kalau hanya sekedar menjemur lintah]. Jadi apabila pembaca pernah mendengar ada orang mengatakan ini minyak lintah asli….. tanpa ada campuranya apapun….dan bla…bla…bla… Lalu anda percaya… berarti anda telah kena tipu..!!! Tetapi apabila di buatnya memang betul2 murni tanpa campuran, berarti itu adalah lendir lintah, bukan minyak lintah. [ Hal ini sangat mudah sekali membedakannya antara lender dengan minyak ].
Kesulitan yang paling sulit pada pembuatan minyak lintah yang berkualitas baik adalah :
1. Menyatukan semua enzim lintah yang terdiri dari unsure lendir dan air untuk menyatu dengan minyak.
2. Menghilangkan bau anyir, bau lumpur dan bau busuk lintah.
Karena memang begitu sulitnya mengatasi 2 hal di atas, maka sangat banyak orang mengambil jalan pintas untuk mengatasinya. Antara lain dengan cara :
1. Melakukan pengolahan minyak lintahnya dengan metode pengolahan pada eksperimen poin A. Tetapi dengan resiko, minyak lintah yang di hasilkannya kurang bagus dan encer. Karena enzim yang terkandung pada lintah sudah mengering terlebih dahulu pada saat lintahnya di goreng pada tahap pertama. Tetapi aromanya tidak anyir, tidak bau lumpur atau pun bau busuk.
2. Dengan berbagai macam metode pada poin di atas, atau mungkin dengan metode lainnya. Dan apabila hasil minyaknya bau anyir, bau lumpur atau bahkan bau busuk. Maka di tambahkanlah aroma untuk menyamarkannya. Bisa dengan aroma pewangi, atau aroma jamu2an, untuk menyamarkan bau anyir dan bau busuk yang ada.
Pembuatan minyak lintah terbaik adalah apabila cara pengolahannya sudah bisa membuat antara enzim lintah yang terdiri dari unsur air, lendir dan otot ini bisa menyatu sempurna dengan minyak serta hasil pengolahan minyak lintahnya tidak bau anyir, bau lumpur, ataupun bau busuk, Sehingga hasil olahan minyak lintahnya aman untuk di konsumsi. Mengapa demikian…? Karena telah banyak para ahli yang sudah melakukan penelitian mengatakan bahwa begitu besarnya manfaat zat-zat yang terkandung pada lintah yang sangat baik sekali untuk kesehatan umat manusia, yang semestinya cara penggunaanya adalah bisa dengan cara di konsumsi. Sehingga sangatlah tidak mungkin apabila olahan lintah hanya aman untuk mengatasi masalah dari luar saja. Di samping itu, apabila lintah kita goreng kering kemudian kita makan juga sangat aman. Rasanya sangat mirip dengan teri medan. Sangat cocok sekali di pergunakan sebagai lauk nasi dengan di temani sambal dadak, lalapan, dan petai rebus sangat nikmat sekali, bagi yang mau tentunya. Bukti lainnya lintah aman di konsumsi adalah, kami dan rekan – rekan sering membuktikan mengkonsumsi lintah mentah [ udah di bersihkan dulu tentunya ] kemudian di campur dengan madu lalu di telan dalam keadaan utuh, juga sangat aman sekali, bahkan bisa menjadikan badan kita selalu fit, dan terjaga staminanya. [ Tetapi kami tidak merekomendasikan kepada anda untuk mencoba mengkonsumsi lintah mentah ini ]. Bukti lainnya bahwa semestinya olahan lintah bisa di pergunakan untuk penyembuhan dari dalam adalah, apabila lintah hidup kita pergunakan untuk terapi penyakit tertentu dengan cara di gigitkan, kenyataannya aman-aman saja pada diri manusia. Padahal semua enzim – enzim pada air liur lintah semuanya masuk ke badan kita.
Tetapi tantunya untuk pengolahan minyak lintah yang aman untuk di konsumsi haruslah memikirkan dari segi kebersihan dan keamanannya apabila di konsumsi.
Ingat…!! Lintah mengandung berbagai jenis enzim yang sangat baik bagi kesehatan manusia, tetapi apabila pengolahannya tidak baik, maka tidak akan memberi manfaat yang baik bagi kita. Justru mungkin malah bisa menimbulkan sesuatu hal yang tidak kita inginkan. “ sebuah niat baik, insyaAlloh akan memberikan hasil yang baik apabila kita lakukan dengan cara yang baik. Sebuah niat baik, apabila kita lakukan dengan cara yang keliru, maka insyaAlloh akan memberikan hasil yang keliru “. Di dalam hal ini yang di maksudkan oleh CHC adalah cara mengolah minyak lintahnya harus tepat dan cara penggunaan nya juga harus tepat. Baru …. Minyak lintah itu akan bisa bermanfaat bagi kita secara maksimal.
Permasalahannya adalah mengolah lintah supaya segala enzimnya menyatu dengan minyak serta supaya tidak ada bau anyir, bau lumpur, bau busuk yang di timbulkan sangatlah rumit. Karena dari zaman dulu sampai sekarang yang namanya unsure lendir dan air tidak akan pernah bisa menyatu dengan minyak jenis apapun, apabila tanpa ada media yang menyatukannya/mengikatnya. Sehingga produsen - produsen minyak lintah lain belum bisa mengungkap rahasia ini, Karena memang sangat sulit dan juga rumit. Rahasia ini berada pada 11 macam rempah - rempah pilihan yang di campurkan pada saat sebelum di lakukan Vermentasi, yang kemudian di kubur di dalam tanah, serta cara pengolahan minyak lintah dengan cara di Vermentasi lebih dulu. Dan proses di sini pulalah yang menjadikan Minyak lintah tersebut Tidak bau anyir, tidak bau busuk, tidak bau lumpur, serta lebih pekat, dan yang sangat penting adalah mampu menjadikan minyak lintah menjadi “ Multi khasiat “. Tidak hanya mampu mengatasi masalah pria saja, tetapi sangat banyak sekali manfaatnya, sama seperti yang telah di lakukan penelitian oleh ahlinya. Karena semua unsur enzimnya telah bisa menyatu dengan sempurna. Umumnya apabila racikan rempah-rempahnya tidak sempurna, maka dalam proses Vermentasinya lintah akan tetap bau bangkai dan hasil minyak lintahnya akan bau anyir bahkan terkadang bau lumpur dan bau busuk. Dan tentunya kualitas minyak lintah yang di hasilkannyapun tidak steril dan kualitasnya sangat buruk dan juga tidak pekat karena unsure enzimnya tidak bisa menyatu sempurna dengan minyak. Hal ini juga pernah di alami oleh CHC pada masa-masa awal malakukan eksperimen pembuatan minyak lintah. Jadi, apabila anda mungkin pernah menggunakan minyak lintah tercium ada bau lumpur, bau anyir, atau bahkan bau busuk, itu bukan ciri khas minyak lintah yang baik. Tetapi merupakan Bukti nyata kegagalan dalam proses pembuatannya. Namun adakalanya pembuatnya bersembunyi dengan argument ini merupakan ciri khas minyak lintah asli, dan bla…bla…bla… untuk menutupi kebelum tahuannya tentang rahasia pengolahan minyak lintah yang baik.
Perlu kiranya untuk kami berikan informasi kepada pembaca sekalian, bahwa kualitas minyak lintah yang baik bukan di tentukan oleh dari mana lintahnya berasal. Tetapi kualitas minyak lintah yang baik lebih dominan di tentukan oleh bagaimana proses minyak lintah di buat. Hal ini bisa di buktikan dengan cara anda melakukan eksperimen sendiri di rumah, seperti berbagai metode eksperimen yang sudah kami sampaikan di atas, atau anda punya metode tersendiri. Eksperimen menggunakan jenis lintah yang sama tetapi di lakukan metode pengolahan yang berbeda, maka akan memberikan hasil dan khasiat yang berbeda. Eksperimen menggunakan jenis lintah yang berbeda, tetapi di lakukan cara pengolahan yang sama, maka akan memberikan hasil dan khasiat yang sama. Kalau tidak percaya, silahkan anda buktikan sendiri…!!
Sangatlah bijak untuk anda, apabila sebelum membeli minyak lintah produck tertentu sudah anda cari terlebih dahulu informasi dengan sejelas-jelasnya, bagaimana cara pengolahan dan pembuatan minyak lintahnya..? Aromanya bau anyir,bau lumpur,bau benguk apa tidak..? Apabila akan di konsumsi aman apa tidak..?? dll.
Sangat banyak sekali beredar minyak lintah di pasaran, dengan cara pengolahan yang berbeda, hasil yang berbeda, khasiat dan manfaat yang berbeda, market yang berbeda, asal lintah yang berbeda, dan masih banyak lagi perbedaan – perbedaan yang ada. Kami menyarankan kepada anda untuk selektif memilih mana yang terbaik untuk anda, karena semua produsen pastinya akan mengatakan bahwa hasil produksinyalah yang terbaik. Adalah menjadi kuwajiban kami untuk menjelaskan, bagaimana produck minyak lintah CHC kami buat, supaya anda yang menggunakan produck kami bisa mempunyai pandangan dan perbandingan dengan produck2 sejenis lainnya. Sehingga anda bisa membedakan mana minyak lintah yang baik, dan mana minyak lintah yang kurang baik. Bukan mana minyak lintah yang asli dan mana yang palsu. Karena semua metode eksperimen/ pembuatan minyak lintah akan menghasilkan minyak lintah “ asli “, tetapi kualitas dan khasiatnya berbeda-beda.
Semoga produck minyak lintah yang kami persembahkan ini bisa menjadi solusi dari problem yang sedang anda hadapi, karena kepuasan pelanggan adalah prioritas utama kami.
**** Bagi rekan-rekan yang akan melakukan eksperimen pembuatan minyak lintah seperti yang di lakukan oleh CHC di atas. Akan terlihat rempah – rempah yang anda pergunakan tepat atau tidak yakni dalam 3 hari s/d 1 minggu sudah terlihat. Caranya Lintah yang telah di Vermentasi bersama rempah-rempah jangan langsung di kubur di tanah, tetapi biarkan saja dulu di dalam toples dan tidak usah di kubur. Apabila dalam 3 hari s/d 1 minggu proses Vermentasi tercium bau busuk lintah, itu berarti Eksperimen anda untuk mendapatkan minyak lintah yang berkualitas baik telah gagal. Silahkan segera di ganti saja dengan eksperimen yang baru, dengan racikan rempah-rempah yang berbeda sampai ketemu racikan rempah-rempah yang bisa menghilangkan bau lintah. Kalau sudah tercium bau busuk, sekalipun di kubur di tanah hingga berbulan – bulan, hasilnya ya akan tetap bau busuk.
Proses Vermentasi dengan cara di kubur di dalam tanah di maksudkan hanya untuk mempercepat proses agar lintah lebih cepat hancur, bukan untuk menghilangkan bau lintahnya, dengan memanfaatkan hawa panas dari dalam tanah. Untuk menghilangkan bau lintah di dalam proses vermentasi, di tentukan oleh rempah-rempah yang di campurkan dalam proses vermentasinya. Di dalam hal ini sampai di temukannya racikan rempah-rempah yang tepat, Yakni yang bisa menghilangkan bau lintah serta bisa menjadikan unsure lender dan air yang terkandung pada lintah menyatu sempurna dengan minyak, CHC telah melakukan eksperimen lebih dari 50 kali.
Nah… kalau sudah ketemu racikan rempah-rempahnya yang bisa membuat Vermentasi lintahnya tidak bau anyir, bau lumpur, serta bau busuk. Langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba masih dalam keadaan mentah. Caranya Vermentasi lintahnya di campur dengan minyak kulit ari kelapa, kemudian di aduk menggunakan mixer +/- 15 menit atau sampai betul-betul menyatu. Kalau sudah tercampur sempurna, maka tunggu +/- 1 jam untuk kita lihat hasilnya, enzim lintah yang terdiri dari unsure lender dan air ini tetap menyatu atau terpisah. Apabila di dalam ujicoba dalam keadaan mentah, unsure lender dan minyak kulit ari kelapa terpisah, maka di lanjutkan kedalam proses memasakpun tetap saja akan terpisah. Tetapi Kalau tetap menyatu berarti eksperimen anda pada tahapan ini telah sempurna. Langkah selanjutnya silahkan kemudian di masak sampai lendirnya menyatu sempurna / sampai lendirnya habis bercampur dengan minyak secara keseluruhan. Tetapi…… lagi-lagi kalau unsur lendirnya tidak mau menyatu sempurna dengan minyak pada saat di masak, berarti hasil minyak lintah yang kualitas baik belum bisa anda dapatkan. Jadi selamat berjuang yaa….!!! Semoga cepat ketemu racikan rahasianya….. he….he….he….
**** CHC menyarankan, jangan kepengen mencoba eksperimen pembuatan minyak lintah yang lintahnya tidak di bersihkan lebih dulu, apalagi kalau lintah yang dalam kondisi hidup. Karena minyak lintah yang di hasilkan akan lebih banyak sia-sia nya dari pada manfaatnya. Lebih baik langsung mencoba eksperimen dengan cara yang baik saja. Alasannya :
1. Lintah masih mengandung darah yang notebene tentu sangat kotor, tidak steril dan menjijikkan. Bagi yang muslim, bisa jadi ini merupakan najis kalau di pergunakan.
2. Anda tidak akan tega menggunakan minyak lintah cara seperti ini, karena betul-betul bikin jijik dan sangat bau anyir. Kami sendiri pada saat melakukan eksperimen cara ini, hasil minyak lintahnya setelah di lakukan uji khasiat langsung kami buang.
3. Minyak lintah yang cara pengolahannya tidak di bersihkan lebih dulu, apabila kita pergunakan rasanya di kulit sangat gatal, Dan tentu sangat tidak aman apabila di konsumsi.
4. Apabila anda akan membeli minyak lintah, hindari minyak lintah yang bau anyir, bau lumpur, apalagi yang bau busuk. Karena sangat di mungkinkan minyak lintah yang bau seperti di atas, cara pengolahannya tidak di bersihkan lebih dulu atau lintahnya dalam keadaan hidup.
5. Sekalipun maksud anda membeli minyak lintah bukan untuk di konsumsi / di gunakan sebagai pengobatan dari dalam. Usahakan Hindari membeli minyak lintah yang pembuatannya tidak di masak. Dengan maksud, apabila pengolahannya dengan cara di masak terlebih dahulu, minimal tingkat kebersihan dan keamanannya lebih terjamin dari pada yang tanpa di masak. Apalagi kalau yang lintahnya saja tidak di bersihkan + tidak di masak, mendingan tidak usah beli..! Mubadzir….. itu minyak lintah hanya akan terbuang percuma. Umumnya di samping baunya anyir, bau lumpur serta bau busuk, kalau di pakai di kulit terasa gatal.
6. Hindari membeli minyak lintah yang hanya sekedar menyampaikan ini minyak lintah super, ini minyak lintah terbaik, ini minyak lintah asli tanpa campuran apapun, ini minyak lintah …… dan bla….bla….bla…. tetapi tidak pernah menjelaskan cara pembuatannya. Karena kualitas minyak lintah yang baik di tentukan oleh bagaimana proses pembuatannya, bukan di tentukan oleh dari mana asal lintahnya.
Demikian tulisan ini, mudah-mudahan ada manfaatnya untuk pembaca sekalian……….
0 Komentar untuk "BERBAGAI CARA MENGOLAH MINYAK LINTAH"